Skip to content
Home » Informasi » Tingkatkan Kemampuan Enterpreneurship, Mahasiswa ISBI Aceh Belajar Home Industri di Gampong Garot Pidie

Tingkatkan Kemampuan Enterpreneurship, Mahasiswa ISBI Aceh Belajar Home Industri di Gampong Garot Pidie

  • by

BANDA ACEH, isbiaceh.ac.id  –  Mahasiswa Program Studi Tari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh mengunjungi home industri yang dikelola oleh Fitriani, seorang dosen praktisi sekaligus pengusaha di Gampong Garot, Kabupaten Pidie (19/12).

Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam bidang kewirausahaan, sebagai bagian dari mata kuliah Kewirausahaan yang diampu oleh Magfirah Murni Bintang dan Fitriani.

Fitriani adalah pelaku usaha yang sukses mengembangkan UMKM lokal dengan mempekerjakan lebih dari 50 karyawan dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Sistem produksi di tokonya fleksibel, di mana sebagian pekerjaan dilakukan di rumah karyawan. Produk yang selesai kemudian dikumpulkan di toko untuk diperiksa dan dihitung upahnya. Sistem ini memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar, sekaligus meningkatkan ekonomi lokal.

Mahasiswa ISBI Aceh mendapatkan kesempatan langka untuk melihat langsung proses produksi berbagai kerajinan khas Aceh, termasuk sulaman kasab dan pembuatan pakaian adat pengantin. Bahkan, mereka menyaksikan produk UMKM yang akan dikirim ke luar negeri, seperti pakaian tradisional Aceh yang dipesan oleh pelanggan di Amerika Serikat.

Selama kunjungan, mahasiswa tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam mempraktikkan pembuatan kerajinan benang kasab. Mereka belajar teknik produksi, pemasaran, dan manajemen bisnis langsung dari pelaku usaha. Proses belajar ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana seni dan budaya dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Antusiasme mahasiswa terlihat dari berbagai pertanyaan yang diajukan kepada Fitriani, termasuk tips mengembangkan UMKM bersama masyarakat. Interaksi langsung dengan ibu-ibu pengrajin di Gampong Garot juga memberi inspirasi dan semangat baru bagi mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide kewirausahaan.

Fitriani sendiri menjadi contoh nyata tentang bagaimana seorang pegawai negeri juga bisa menjadi pengusaha sukses. Ia sering mengikuti pameran, baik di dalam maupun luar negeri, untuk mempromosikan produk UMKM-nya. Hal ini menunjukkan bagaimana seni tari dan industri kreatif dapat saling mendukung, misalnya melalui produksi kostum dan aksesori tari.

Mata kuliah Kewirausahaan di ISBI Aceh dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi pencipta lapangan kerja, bukan sekadar pencari kerja. Dengan pembelajaran langsung dari praktisi, mahasiswa diharapkan mampu melihat peluang di tengah tantangan, berinovasi, dan mengambil risiko yang terukur.

Sebagai hasil dari kunjungan ini, mahasiswa akan menyusun proposal kewirausahaan berbasis ide baru. Proposal tersebut nantinya dapat diajukan untuk pendanaan kreatifitas mahasiswa, seperti hibah kewirausahaan atau program pembiayaan lainnya.

Harapan besar dari kegiatan ini adalah mahasiswa ISBI Aceh dapat mandiri secara ekonomi dan memberikan kontribusi bagi masyarakat, terutama dalam bidang seni dan budaya. Dengan demikian, seni tari tidak hanya menjadi ekspresi budaya, tetapi juga menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Kunjungan ini menegaskan pentingnya integrasi antara pendidikan seni, budaya, dan kewirausahaan dalam membangun generasi muda yang kreatif dan inovatif. Gampong Garot menjadi saksi nyata upaya ISBI Aceh dalam mencetak entrepreneur muda yang berdaya saing tinggi.