Skip to content
Home » Informasi » TARI RATOEH TALO

TARI RATOEH TALO

  • by
[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Fungsi Tari : Tontonan/hiburan
rakyat

Jumlah Penari : Kelompok
Genap (12orang atau lebih)

Lokasi
Desa Gapuy, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar

Tahun
Abad ke-15

Pencipta
Syekh Ahmad Badhrun

Unsur Penyajian Tari
Penari : Ditarikan oleh penari Laki-laki.
Musik : Internal : Lantunan syair oleh penari
Eksternal : Syair yang dilantunkan oleh syekh (pemimpin)


Kostum : Kostum yang di gunakan ialah baju kaos putih panjang lengan panjang yang tipis, celana warna putih, memakai sarung (ija krong la gugop) sebatas lutut dan tengkulok aceh (dalam bahasa daerah di sebut dengan istilah “tengkuloek sumbu badeuk”)
Properti : Seutas Tali
Pentas : Arena

Ket : –

Deskripsi Singkat Tari

Asal usul

Dengan memperhatikan pada ruang yang di perlukan untuk bermain, gerakan-gerakan tangan dan tali-tali yang meraka rajut sehingga berbentuk bermacam-macam motif dalam bermain,juga sikap duduk, besar dugaan bahwa tarian Ratoeh Taloe ini di ciptakan oleh para pelaut/nelayan. mereka mainkan tarian ini dalam waktu senggang sebagai hiburan. Tari Ratoeh Taloe ini dapat dimainkan oleh 12 orang atau lebih yang di pimpin oleh seorang syekh. Ratoeh Taloe biasanya dipertandingakan dengan gruop-gruop yang lain. Diperkirakan kesenian ini sudah berkembang lebih kurang sekitar abad ke XV di Aceh Besar. Dari syair-syair kesenian ini dapat di duga bahwa penciptanya seorang yang bernama Syekh Ahmad Badhrun.

Unsur Penyajian

Lagu di nyanyikan bersama-sama dalam bahasa daerah bercampur dengan bahasa arab yang mula-mula di nyanyikan oleh seorang syekh dan di sahuti bersama-sama oleh pemain. Tarian Ratoeh Taloe ini tidak memerlukan musik pengiring. Ratoeh Taloe ini seakan-akan telah menjadi kepunyaan masyarakat Aceh Besar. Pada umumnya jika diperhatikan pada sikap gerak, duduk dan sebagainya ternyata tarian ini tidak memerlukan ruang/tempat yang luas seperti tari-tarian lain yang ada di daerah aceh. Gerakan-gerakan yang mereka lakukan terbatas pada gerakan tangan saja dan bergerak dalam posisi duduk, yaitu : dengan melipat dua kakinya ke belakang, di atas betis (berlutut). Kalaupun bergerak dalam posisi berdiri penari tetap saja tidak berpindah-pindah (dalam permainan tali sering disebut dengan istilah bahasa daerah yaitu “lage lhok”).

Fungsi

Tarian Ratoeh Taloe berfungsi sebagai tontonan/hiburan rakyat, juga mengandung ungkapan-ungkapan estetis dalam gerakan tangan dan merajut tali bermacam bentuk/motif. biasanya tarian ini dimainkan pada malam hari.

Keadaan Sekarang

Tarian ini masih berkembang terseniaceh di daerah Kecamatan Lhong Aceh Besar, tepatnya di Desa Gapui.

Kostum

Kostum yang di gunakan ialah baju kaos putih panjang lengan panjang yang tipis, celana warna putih, memakai sarung (ija krong la gugop) sebatas lutut dan tengkulok aceh (dalam bahasa daerah di sebut dengan istilah “tengkuloek sumbu badeuk”)

Contoh Syair

  1. Lage Saidan:

enyan jadoh palo

hai ado eya

Allah ya Allah

lailla lom illallah

 

  1. Lage Jaro:

hoo oya alah hot

lam bhot yaho allah

hee yahole yahot

lam hai lambhot

syekh ahmad badhon badhon

Allah jalla laee laho sada

dua ngaoen syek malem

 

  1. Lage Taloe:

nyang bapak-bapak lon cum bak teu’ot 

nyang patot-pato lon peumulia

syekh ulama lon com bak teu’ot

keuchiek gnoe waki lan ja mak rata

kamegulumang kamegelumet

beudoh putro cut nejak samara

ranup mandum ka neukoh tangkee

neuboh lam batee di putroe muda

 

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jln. Transmigrasi, Gampong Bukit Meusara, Kec. Kota Jantho, Kab. Aceh Besar, 23911,, Aceh, Indonesia

Rektorat ISBI Aceh
Email : [email protected]
Telepon : +62 811-6891-581 (Call Center)
Fax : 0651-92023

Isi survei performa situs web

© 2022 Institut Seni Budaya Indonesia Aceh – Webmaster All Rights Reserved – Privacy and Copyright