stat counter
  • Mon - Fri 8.00 - 17.00
  • Jln. Transmigrasi, Gampong Bukit Meusara, Kec. Kota Jantho, Kab. Aceh Besar, Aceh 23911
  • 065192023
ISBI ACEH
  • Beranda
  • Tentang
    • Identitas
    • Profil Kampus
    • Visi & Misi
    • Lambang dan Arti
    • Bendera
    • Himne dan Mars
    • Biografi Pimpinan
      • LHKPN Pimpinan
  • Akademik
    • Jurusan Seni Pertunjukkan
      • Prodi Seni Karawitan
      • Prodi Seni Tari
      • Prodi Seni Teater
    • Jurusan Seni Rupa & Desain
      • Prodi Seni Rupa Murni
      • Prodi Kriya Seni
      • Prodi Desain Komunikasi Visual
    • Beasiswa
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
    • Uang Kuliah Tunggal (UKT)
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) SBMPTN
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) SMMPTN BARAT
      • Pengumuman UKT
    • Dokumen Penting
      • Dokumen Jurusan Seni Pertunjukan
      • Dokumen JSRD
  • Karyawan
    • Pimpinan
    • Dosen
    • Tenaga Kependidikan
  • Berita
    • Berita Terbaru
    • Kegiatan
      • Galeri
  • Pengumuman
  • Dokumen
    • LTMPT 2021
    • SOP
    • Statuta ISBI Aceh
    • Regulasi
    • Kalender Akademik
      • Kalender Akademik 2018/2019
      • Kalender Akademik 2019/2020
      • Kalender Akademik 2020/2021
    • BMN & PENGADAAN BARANG JASA
      • BMN
      • PENGADAAN BARANG JASA
    • LPPMPMP
      • Dokumen Penting
      • Monitoring dan Evaluasi
    • RENSTRA
      • RENSTRA 2020-2024
      • RENSTRA 2015-2019
    • LAKIN
      • LAKIN 2018
      • LAKIN 2019
      • LAKIN 2020
    • Logo ISBI Aceh
    • Logo Lustrum I
    • PK ISBI Aceh 2020
    • Surat Edaran
    • SPI
      • Audit Charter SPI
    • SOTK 2020
    • LAPORAN KEUANGAN
      • 2019
  • Portal
    • Arsip Skripsi Mahasiswa
    • Kuisioner Online
    • PPID
    • Literatur Musik Digital
    • Tari Tradisi Aceh
    • Humas
    • PMB
    • SINEO
    • SISTER
    • SIRAMAI
    • SIM-ASET
    • SIMPEG
  • Beranda
  • Tentang
    • Identitas
    • Profil Kampus
    • Visi & Misi
    • Lambang dan Arti
    • Bendera
    • Himne dan Mars
    • Biografi Pimpinan
      • LHKPN Pimpinan
  • Akademik
    • Jurusan Seni Pertunjukkan
      • Prodi Seni Karawitan
      • Prodi Seni Tari
      • Prodi Seni Teater
    • Jurusan Seni Rupa & Desain
      • Prodi Seni Rupa Murni
      • Prodi Kriya Seni
      • Prodi Desain Komunikasi Visual
    • Beasiswa
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
    • Uang Kuliah Tunggal (UKT)
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) SBMPTN
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) SMMPTN BARAT
      • Pengumuman UKT
    • Dokumen Penting
      • Dokumen Jurusan Seni Pertunjukan
      • Dokumen JSRD
  • Karyawan
    • Pimpinan
    • Dosen
    • Tenaga Kependidikan
  • Berita
    • Berita Terbaru
    • Kegiatan
      • Galeri
  • Pengumuman
  • Dokumen
    • LTMPT 2021
    • SOP
    • Statuta ISBI Aceh
    • Regulasi
    • Kalender Akademik
      • Kalender Akademik 2018/2019
      • Kalender Akademik 2019/2020
      • Kalender Akademik 2020/2021
    • BMN & PENGADAAN BARANG JASA
      • BMN
      • PENGADAAN BARANG JASA
    • LPPMPMP
      • Dokumen Penting
      • Monitoring dan Evaluasi
    • RENSTRA
      • RENSTRA 2020-2024
      • RENSTRA 2015-2019
    • LAKIN
      • LAKIN 2018
      • LAKIN 2019
      • LAKIN 2020
    • Logo ISBI Aceh
    • Logo Lustrum I
    • PK ISBI Aceh 2020
    • Surat Edaran
    • SPI
      • Audit Charter SPI
    • SOTK 2020
    • LAPORAN KEUANGAN
      • 2019
  • Portal
    • Arsip Skripsi Mahasiswa
    • Kuisioner Online
    • PPID
    • Literatur Musik Digital
    • Tari Tradisi Aceh
    • Humas
    • PMB
    • SINEO
    • SISTER
    • SIRAMAI
    • SIM-ASET
    • SIMPEG
ISBI ACEH > Informasi > aceh singkil > TARI DAMPENG

TARI DAMPENG

  • November 18, 2019
  • Posted by: admin
  • Category: aceh singkil
No Comments

Fungsi Tari : Tontonan / hiburan rakyat dan Prosesi Adat

Jumlah Penari : Kelompok
Genap (10-12 Orang)

Lokasi
Sakup, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil

Tahun
Diperkirakan telah ada pada masa kerajaan Singkil

Pencipta
Sutan Berdaulat alias Teuku Gemerinting

Unsur Penyajian Tari

Penari : Ditarikan oleh penari Laki-laki

Musik : Iringan musik dimainkan oleh laki-laki. seorang pengkhulu khonde (penyanyi) dan pemain musik.

Kostum : Pakaian tari terdiri dari : baju panjang tangan warna putih, celana panjang warna hitam atau putih, kain sarung setengah tiang yang disebut Lunggi, dan atribut atribut lainnya seperti tali pinggang, tutup kepala yang disebut Sebelit Pider dari kain persegi empat yang dilipat dan diikat keliling kepala, sedang salah satu tepinya dinaikkan mencuat keatas.

Properti : –

Pentas : Arena
Halaman atau ruang terbuka pada tempat mempelai pria ketika membuka malam hinei ke-2 atau Sunat Rasul

Ket : –

Deskripsi Singkat Tari
Dikisahkan bahwa tarian ini diciptakan oleh seoang bernama Sutan Berdaulat yang berasal dari Singkil yang kemudian merantau ke Minangkabau hingga ke Pagaruyung Sumatera Barat. Dalam perjalanannya ke Pagaruyung, ia melewati hutan dan pada siang hari ia pun beristirahat di bawah pohon kayu besar sambil menyandarkan tubuhnya ke pohon tersebut. tiba-tiba ia melihat empat ekor elang terbang berputar-putar persis di kepalanya. Sutan Berdaulat pun memperhatikan elang tersebut sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

Tiba di Pagaruyung, Sutan Berdaulat menertap di sana selama beberapa tahun hingga akhinrnya ia memutuskan untuk kembali pulang ke Singkil. Dalam perjalanan pulang, ia kembali beristirhat di hutan  dan merasa haus. Saat menemukan air di sungai yang airnya sangat tenang, Sutan berdaulat berpikir “mengapa air ini tenang sekali?”. Ia kemudian mencelupkan jarinya ke dalam air tersebut dan dan mendapatin jarinya tidak bisa dicabut kembali karena lengket dengan air. Setelah beberapa kali usaha, Sutan Berdaulat berhasil mencabut jarinya dan air yang tampak membati menempati ujung jarinya sehingga setiap kali jari-jari tersebut beradu akan mengeluarkan suara gemerinting. Ini lah yang kemudain nama Sutan Berdaulat dikenal sebagai Teuku Gemerinting.

Teuku Gemerinting kemudian menciptakan tari-tarian yang terinspirasi dari perjalannya  merantau melewati hutan: Tari Dampeng yang ditirunya dari gerakan elang yang berputar-putar dan beberapa tari lain seperti Tari Alas, Tari Bakhat, Tari Pikhing dan Tari Muakha Bentan. Selanjutnya, nama dan tarian yang diciptakan Teuku Gemerinting akhirnya didengar Raja sehingga Raja pun mengundangnya ke istana. Raja kemudian menobatkan tari yang diciptakan Teuku Gemerinting sebagai tari adat.

Dalam perkembangannya, Teuku Gemerinting memadukan tari yang diciptakannya dengan iringan/alunan musik berupa gendang dua wawah digabung dengan gendang rabbana, canang kayu, canang doal dan gung. Sumber sejarah ini didapatkan dari Bahauddin. Sedangan Bahauddin mendapat sejarah ini dari guru-gurunya pada tahun 1964, diantaranya Alm. Taktuan. Alm. Kandar, Alm. H. Hoyan dan Alm. Panglima Dogor. Tarian ini merupakan salah satu tarian persembahan pada masyarakat Suku Singkil. Tari ini biasa dipertunjukkan pada acara pernikahan sebagai rangkaian prosesi dalam mengantar (mengarak) mempelai pria. Jumlah penari haruslah genap karena beberapa gerak tari dilakukan secara berpasangan. Tarian ini pun menjadi simbolisasi gerakan melindungi raja (dalam hal ini mempelai pria atau marapulai dalam acara pernikahan).

Dalam gerakan tarian ini, khususnya pada upacara pernikahan, kita dapat melihat 2 hingga 4 orang penari melingkari mempelai pria dan menari berputar-putar lingkaran dalam dengan menggunakan langkah yang serupa dengan langkah silat. Kemudian, 4 orang penari lain menari melingkar di lingkaran luar. Kemudian, dalam rentak tertentu, seluruh penari di lingkaran dalam melakukan gerakan tari berpasangan dengan penari di lingkaran luar.

Tari Dampeng biasanya ditarikan oleh 10 hingga 12 orang dan minimal 8 orang dengan seorang pengkhulu khonde (penyanyi) dan pemain musik. Seluruh penari, penyanyi dan pemain musik harus laki-laki, tidak boleh wanita.  Gerakannya mirip gerakan silat dengan pertama kali memberikan salam penghormatan kepada tamu. Kemudian penari melirik dan berpitar menghadap ke luar dan mengehentakkan kaki diikuti langkah sesuai alunan lirik yang dinyanyikan. Lama tarian biasanya sampai menghabiskan 2 atau 3 lirik syair tergantung kondisi dan keadaan.

Dalam masyarakat Suku Singkil, Tari Dampeng merupakan tarian yang tidak pernah terpisahkan dengan setiap upacara adat seperti adat perkawinan, Sunat Rasul serta menyambut tamu kehormatan. Dalam upacara adat perkawinan atau Sunat rasul, Tari Dampeng biasanya dimainkan pada dini hari tepatnya

sebelum Shalat subuh. Tarian ini dimainkan untuk menghibur pengatin yang baru bangun selain untuk menghibur para ahli famili yang sedang sibuk memasak untuk acara adat pada siang harinya. Selanjutnya, Tari Dampeng juga dimainkan pada siang hari saat menyambut rombongan pengantin pria di rumah pengantin wanita (pengakhak). Setibanya rombongan pria di depan rumah pengantin wanita, para penari bersama-sama menari sambil mengitari mempelai pria. Tujuan dilingkarinya pengantin pria adalah untuk menjaga keamanan supaya tidak diganggu oleh orang yang tidak senang hati kepada sang mempelai pria. Seorang pengkhulu khonde (penyanyi) akan menyanyikan syair atau pantun-pantun nasihat. Berikut petikan syair dan pantunnya :

Lae Singkil mesimpang dua

Simpang cenindang bak simpang sungkhaya

Obe kaum beak ku khata kekhina

Kita enget enget mo pekhitah tuhanta

Simpang cenindang bak simpang sungkhaya

Ri tengah-tengah kampong Pemuka

Kita enget-enget pengkhintah tuhan ta

Dibagas al-Qur’an dapet ri baca

Yang artinya:

Air Singkil bersimpang dua

Simpang Cenindang dengan simpang Sungkhaya

Oh saudaraku semua

Kita ingat perintah Tuhan kita

Simpang Cenindang dengan simpang Sungkhaya

Di tengah-tengah kampung Pemukan

Kita ingat-ingat perintah Tuhan kita

Di dalam al-Qur’an dapat kita baca

Saat ini Tari Dampeng di Singkil sudah mulai kurang diminati oleh masyarakat terutama di perkotaan dimana masyarakat lebih senang menggunakan hiburan organ tunggal pada acara-acara yang bersifat perayaan.

Leave a Reply Cancel reply

Recent Posts

  • ISBI Aceh Gelar Yudisium 39 Calon Wisudawan/Wati S1 Jurusan Seni Pertunjukan dan Jurusan Seni Rupa dan Desain
  • ISBI Aceh Gelar Penyambutan Mahasiswa Program Permata-Sari
  • Pembayaran UKT dan Pengisian KRS Mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
  • Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021 Di Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
  • Hak Cipta Karya Seni Rupa dan Desain

Recent Comments

    Archives

    • February 2021
    • January 2021
    • December 2020
    • November 2020
    • October 2020
    • September 2020
    • August 2020
    • July 2020
    • June 2020
    • May 2020
    • March 2020
    • February 2020
    • January 2020
    • November 2019
    • September 2019
    • August 2019
    • July 2019
    • June 2019
    • May 2019
    • April 2019
    • March 2019
    • February 2019
    • December 2018
    • November 2018
    • October 2018
    • September 2018
    • August 2018
    • July 2018
    • May 2018
    • April 2018
    • March 2018
    • February 2018
    • January 2018
    • December 2017
    • November 2017
    • October 2017
    • September 2017
    • August 2017
    • July 2017
    • June 2017
    • May 2017
    • April 2017
    • March 2017
    • January 2017
    • August 2016
    • July 2016
    • August 2015

    Categories

    • aceh barat
    • aceh barat daya
    • aceh besar
    • aceh jaya
    • aceh selatan
    • aceh singkil
    • aceh tamiang
    • aceh tengah
    • aceh tenggara
    • aceh timur
    • aceh utara
    • banda aceh
    • bener meriah
    • Berita
    • bireuen
    • blog
    • Buku
    • gayo lues
    • Informasi
    • kegiatan
    • langsa
    • lhokseumawe
    • Lppmpmp
    • nagan raya
    • Other
    • Pengumuman
    • Pengumuman UKT
    • pidie
    • pidie jaya
    • sabang
    • SBMPTN
    • simeulue
    • skripsi
    • SMM PTN-BARAT
    • subulussalam

    Meta

    • Log in
    • Entries feed
    • Comments feed
    • WordPress.org
    Footer logo
    Designed by Admin Web
    • Beranda
    • Gallery
    • Pengumuman
    • Contact Us
    Search