Skip to content
Home » Informasi » TARI BELO PAPINANGAN

TARI BELO PAPINANGAN

  • by

Fungsi Tari : Tontonan / hiburan rakyat dan Penyambutan Tamu

Jumlah Penari :
Ganjil (9-13 orang)

Lokasi
Sakup, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil

Tahun

Pencipta

Unsur Penyajian Tari
Penari : Ditarikan oleh penari Laki-laki dan perempuan. 4 orang penari laki-laki sebagai Panglima dan Hulubalang dan penari sisanya adalah penari perempuan
Musik : –
Kostum : –
Properti :
Pentas : Halaman atau ruang terbuka pada tempat penyambutan tamu yang disediakan

Ket : –

Deskripsi Singkat Tari
Tarian ini merupakan tarian untuk mengenang kembali sejarah Kerajaan Tanjungmas yang saat ini terletak di Kecamatan Simpang Kanan. Kerajaan Tanjungmas pertama kali dipimpin oleh Raja Endah marga Berutu kemudian dilanjutkan oleh Putra Mahkotanya Raja Indar Mulia marga Berutu. Dahulu, hanya raja yang dapat mempersilakan tamunya untuk menyantap makanan yang telah disediakan. Jamuan makan merupakan suatu bentuk penghormatan dan peghargaan raja terhadap tamunya. Dalam perkembangannya, Tarian Bello Papinangan merupakan simbolisasi dari penghormatan dan penghargaan raja kepada para tamunya dengan menghidangkan sirih. Tarian ini memiliki konsep yang hampir sama dengan tarian Ranup Lampuan yang terkenal di Aceh.

Tarian ini ditarikan oleh perempuan dan laki-laki. Jumlah penari 9-13 orang dan harus berjumlah ganjil. Dan biasanya dibawakan oleh muda-mudi. Digambarkan dalam tarian ini adalah seorang putri raja yang dikawal panglima dan hulubalang membawa sirih dalam pinang-pinangan (tempat sirih). Panglima dan hulubalang membawa pedang dan tombak. Tarian ini dipertunjukkan untuk menyambut kedatangan  tamu agung kerajaan.

Panglima dan Hulubalang ditarikan oleh laki-laki berjumlah 4 orang. Sementara penari-penari lain adalah perempuan. Dalam gerakannya, penari laki-laki mengikuti rentak tari penari perempuan. Pada beberapa rentak tari ini, panglima dan hulubalang bergerak mengikuti ratu dengan langkah yang menyerupai langkah silat. Jika dilihat dari peranan sosialnya, tari ini melambangkan penghormatan dan penghargaan yang tinggi kepada tamu. Sirih yang diberikan dalam pinangan merupakan tanda penghormatan tersebut.

Sekarang ini, tarian ini sering dibawakan untuk menyambut tamu pada acara-acara resmi seperti penyambutan kedatangan kepala pemerintahan (gubernur, bupati, dll), acara pembukaan pameran, seminar, lokakarya, dll.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jln. Transmigrasi, Gampong Bukit Meusara, Kec. Kota Jantho, Kab. Aceh Besar, 23911,, Aceh, Indonesia

Rektorat ISBI Aceh
Email : [email protected]
Telepon : +62 811-6891-581 (Call Center)
Fax : 0651-92023

Isi survei performa situs web

© 2022 Institut Seni Budaya Indonesia Aceh – Webmaster All Rights Reserved – Privacy and Copyright