Skip to content
Home » Informasi » Museum Aceh Belum Lengkap Merekap Adat dan Budaya

Museum Aceh Belum Lengkap Merekap Adat dan Budaya

  • by

BANDA ACEH, isbiaceh.ac.id – Museum Aceh adalah sebuah tempat arsip sejarah tanah Aceh. sampai Jumat ini, 21 Desember 2023 museum ini masih belum lengkap merekap budaya dan adat yang ada di Aceh.

Hal itu disampaikan salah seorang ISBI Aceh, Yulia Harfia kepada media ini Rabu 27 Desember 2023 setelah melakukan survey kurator ke Museum tersebut.

Contohnya baju adat, pada museum Aceh hanya terdapat beberapa baju adat seperti: Aceh besar, Singkil, Aceh tenggara, dan Gayo.

Selan itu juga terdapat benda-beda yg sudah di etalase namun belum di beri keterangan dan penjelasan terkait benda tersebut sehingga sulit bagi pengunjung untuk mengidentifikasi dan mengetahui sejarah maupun keterangan benda tersebut. Di tambah lagi pada hari Jumat ini tidak terdapat kurator yang stand by di tempat.

Pada museum Aceh ini terdapat 2 gedung pameran yang di buka setiap hari kerja, yakni gedung pameran kontemporer dan gedung pameran tetap. Pada gedung pameran tetap di sambut dengan hewan-hewan yang telah di awetkan dan dilengkapi dengan efek suara-suara dari jenis hewan yang diawetkan tersebut.

Hewan-hewan itu diantaranya: harimau, gajah, buaya kecil, biawak, ular, beruang madu, kupu-kupu, hiu gergaji, kucing, dan tupai. Kemudia pada ruang yg berbeda terdapat benda-benda budaya seperti: seperangkat perhiasan dari emas dan perak, set baju pengantin pasangan, baju raja kemudian juga ada mata uang dirham yg di gunakan pada zaman dulu. Pada gedung pameran kontemporer di sajikan tulisan-tulisan kuno mulai dari ayat-ayat Alquran hingga syair.

Tidak lupa juga pada museum Aceh ini juga terdapat ruang khusus mengisahkan secara singkat sejarah perang Aceh dari masa penjajahan Belanda hingga tahun 2005 pengesahan MoU perdamaian antara GAM dan RI di Helsinky, Finlandia disertai dengan alat-alat perang yang digunakan pada masa itu seperti: perisai, bom,meriam, pedang, rencong meucugek, rencong pudoi, alat tikam, senapan, alat berburu yang terbuat dari Taron rotan, dan tombak. Kemudian pada sesi akhir di ruang terpisah namun masih pada gedung yang sama di sajikan rempah-rempah khas Aceh seperti: Cendana, cengkeh, kunyit, tembakau, tawas, kapulaga, kemenyan, kelapa, pinang, kapur sirih, kencur, dan pala. (Yulia Harfia)

Jln. Transmigrasi, Gampong Bukit Meusara, Kec. Kota Jantho, Kab. Aceh Besar, 23911,, Aceh, Indonesia

Rektorat ISBI Aceh
Email : [email protected]
Telepon : +62 811-6891-581 (Call Center)
Fax : 0651-92023

Isi survei performa situs web

© 2022 Institut Seni Budaya Indonesia Aceh – Webmaster All Rights Reserved – Privacy and Copyright