JANTHO,isbiaceh.ac.id – Kepala Bidang Koleksi Museum Kota Juang, Rahmat Syauqi MPd ikut berpartisipasi sebagai narasumber dalam kegiatan “Praktisi Mengajar” di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, khususnya di Mata Kuliah Kritik Seni. Kehadiran praktisi dari dunia museum ini membawa nuansa baru bagi mahasiswa, yang mendapat kesempatan untuk mempelajari pendekatan kritik seni dari perspektif yang lebih beragam.
Dosen Pengampu, Ichsan kepada media menyebutkan, dalam kegiatan ini, kami berharap Kepala Bidang Koleksi, Bapak Rahmat Syauqi dapat membahas bagaimana kritik seni diterapkan dalam konteks museum dan koleksi seni, serta pentingnya pemahaman tentang nilai-nilai historis dan budaya dalam menginterpretasi karya seni. Kita juga berharap Praktisi dapat berbagi pengalaman langsung mengenai bagaimana museum menyajikan koleksi seni kepada publik dan tantangan yang dihadapi dalam merawat serta menyampaikan pesan dari setiap karya seni yang dipamerkan. Insyaallah pertemuan pertama akan berlangsung dipekan depan, kata Ichsan.
Ichsan juga menyampaikan bahwa kehadiran praktisi dari museum memperkaya wawasan mahasiswa tentang praktik langsung di dunia kerja. “Dengan adanya Praktisi Mengajar ini, mahasiswa dapat memahami kritik seni tidak hanya secara teoretis, tetapi juga aplikasinya di lapangan,” ujarnya.
Program Praktisi Mengajar ini bertujuan untuk menghubungkan dunia akademik dengan praktisi profesional agar mahasiswa dapat mempersiapkan diri dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk karier mereka ke depan. Kehadiran Kepala Bidang Koleksi Museum Kota Juang diharapkan dapat memberi inspirasi dan pengetahuan baru bagi mahasiswa tentang pentingnya kritik seni dalam menjaga dan memperkenalkan budaya.
Dengan adanya kolaborasi ini, ISBI Aceh terus berupaya menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, memberikan pengalaman belajar langsung dari para ahli di bidangnya, serta mempersiapkan mahasiswa agar lebih siap menghadapi tantangan profesional di bidang seni dan budaya.