Skip to content
Home » Informasi » ISBI Aceh Hadirkan Safuadi PhD Kakanwil Bea Cukai Aceh pada Kuliah Umum

ISBI Aceh Hadirkan Safuadi PhD Kakanwil Bea Cukai Aceh pada Kuliah Umum

JANTHO, isbiaceh.ac.id  |   Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh menggelar kuliah umum yang menghadirkan Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh, Safuadi PhD, sebagai pemateri utama.

Acara ini dilaksanakan di Auditorium Utama ISBI Aceh pada tanggal 5 Desember 2024 dan diikuti oleh lebih dari 150 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, serta tenaga kependidikan (tendik) ISBI Aceh.

Acara dibuka oleh Rektor ISBI Aceh, Prof. Dr. Wildan, M.Pd., yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kegiatan kuliah umum ini sebagai sarana untuk memperluas wawasan mahasiswa dan civitas akademika mengenai berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan seni, budaya, dan ekonomi, khususnya dalam konteks regulasi di Indonesia.

Prof. Wildan juga memperkenalkan visi dan misi ISBI Aceh yang berfokus pada pendidikan seni dan budaya, serta mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.

Safuadi PhD, yang juga merupakan alumnus USK (Unsyiah-Red), memulai materinya dengan menyampaikan pengalaman dan pandangannya tentang peran Bea Cukai dalam mendukung sektor seni dan budaya di Aceh.

Dalam kuliah umum ini, ia memberikan wawasan tentang bagaimana kebijakan Bea Cukai berhubungan dengan industri seni, terutama dalam hal ekspor-impor barang seni dan budaya yang melibatkan regulasi tertentu.

Dalam sesi yang berlangsung lebih dari satu jam, Safuadi juga mengajak mahasiswa dan dosen untuk memahami pentingnya peran pemerintah dalam mendorong sektor ekonomi kreatif, termasuk seni dan budaya, agar dapat berkembang lebih pesat dan berdaya saing. Ia mengungkapkan komitmennya untuk membantu ISBI Aceh dalam hal pengembangan infrastruktur, jika diperlukan, untuk mendukung program-program akademik yang lebih baik di masa depan.

Acara ini dipandu oleh Nurhayati, mahasiswa Program Studi Seni Murni semester 7, yang bertugas sebagai moderator. Nurhayati dengan penuh semangat memandu jalannya diskusi, serta mengarahkan peserta untuk bertanya dan berinteraksi langsung dengan pemateri. Banyak mahasiswa yang antusias mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana Bea Cukai dapat berkontribusi dalam perkembangan sektor seni dan budaya, serta peran yang dapat dimainkan oleh ISBI Aceh dalam mendukung kebijakan tersebut.

Seusai kuliah umum, Prof. Wildan mengucapkan terima kasih kepada Safuadi PhD atas wawasan yang telah dibagikan kepada para peserta. Ia berharap acara ini dapat memperkuat hubungan antara ISBI Aceh dan instansi pemerintah, serta memberi inspirasi bagi mahasiswa untuk lebih memahami pentingnya kolaborasi antara sektor seni, budaya, dan pemerintahan.

Kuliah umum ini menjadi momen penting bagi ISBI Aceh dalam memperluas jaringan dan pengetahuan di kalangan mahasiswa dan civitas akademika, sekaligus mempererat hubungan dengan instansi terkait untuk mendukung pengembangan pendidikan seni dan budaya di Aceh.[*]