Skip to content
Home » Informasi » ISBI Aceh Bantu Didik “Gen Z” untuk Melestarikan Budaya

ISBI Aceh Bantu Didik “Gen Z” untuk Melestarikan Budaya

  • by

 

Oleh Asrinaldi SDs MSn

Dosen Desain Komunikasi Visual ISBI Aceh, melaporkan dari Jantho, Aceh Besar

GENERASI Z , disingkat Gen Z, merupakan generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012.

Mereka dikenal sebagai generasi yang berpikiran terbuka, mudah beradaptasi, dan memiliki akses yang luas terhadap teknologi dan internet.

Oleh karena itu, mereka sangat terpapar dengan budaya asing dan memiliki pengaruh yang besar terhadap budaya, cara belajar, dan gaya hidup mereka.

Efek positif budaya asing bagi Gen Z adalah memberi mereka pemahaman yang lebih luas tentang dunia dan budaya lain.

Mereka memiliki kemampuan untuk menghormati dan memahami budaya yang berbeda, yang membantu mereka menjadi individu yang toleran dan inklusif. Hal ini juga membantu mereka menjadi individu yang lebih terbuka dan fleksibel dalam berpikir dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

Namun, budaya asing juga berdampak negatif pada Gen Z. Salah satu dampak negatif terbesar adalah merosotnya nilai-nilai budaya tradisional dan terbatasnya identitas budaya asal mereka. Hal ini dapat menyebabkan Gen Z kesulitan memahami dan menghormati budaya asing, serta kehilangan kebanggaan dan pemahaman terhadap budayanya sendiri.

Gaya hidup dan perilaku Gen Z juga dapat dipengaruhi oleh budaya asing. Misalnya, dapat terlihat dari gaya hidup sehari-hari dan norma budaya seperti pakaian, makan, dan perilaku sosial yang dapat melemahkan kekhasan dan identitas budaya setempat.

Secara umum, budaya asing memiliki efek yang kompleks pada Gen Z. Seperti dua sisi mata uang; di satu sisi, budaya asing membantu memahami dan memahami dunia dan budaya lain secara umum. Namun, di sisi lainnya, budaya asing dapat mengurangi nilai-nilai budaya tradisional dan menghilangkan identitas budaya lokal.

Oleh karena itu, wajib bagi Gen Z untuk memahami dan menghormati budaya asing dengan tetap mempertahankan identitas budaya dan nilai-nilai lokal mereka sendiri.

Gen Z perlu menemukan keseimbangan antara menerima budaya asing dan melestarikan warisan dan nilai budaya mereka sendiri. Hal ini memungkinkan mereka untuk menjadi individu yang berpengetahuan luas yang lebih memahami, dan menghargai budaya yang berbeda dan memasuki masyarakat Indonesia. Melalui kegiatan yang intensif dan berkualitas, mereka memahami pentingnya melestarikan perkembangan budaya Indonesia sebagai kekayaan bangsa yang harus dilestarikan. Dengan menjadi agen perubahan, Gen Z dapat berperan penting dalam menjaga dan memperkuat budaya. Hal ini penting karena budaya daerah memiliki nilai-nilai dan warisan yang tak ternilai dan merupakan bagian integral dari identitas dan sejarah Nusantara.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanamkan nilai ini adalah adalah melalui kampus. Kampus merupakan salah satu lembaga yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan pemahaman masyarakat terhadap budaya. Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk membangun literasi budaya, mulai dari pengenalan budaya dan tradisi lokal, hingga kegiatan pengembangan dan pelestarian budaya.

Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh merupakan salah satu kampus di Indonesia yang memfokuskan pada pendidikan dan penelitian di bidang seni dan budaya. Kehadiran ISBI Aceh berperan penting dalam mendidik Gen Z menjadi agen perubahan dengan menyaring budaya asing yang masuk ke masyarakat Indonesia, khususnya ke Aceh.

 

 

Melalui kegiatan yang intensif dan berkualitas, mereka memahami pentingnya melestarikan perkembangan budaya Indonesia sebagai kekayaan bangsa. Namun, peran tersebut hanya dapat terpenuhi dengan baik jika siswa menyadarinya dan berpartisipasi aktif dalam menjamin pelestarian, pengembangan, dan pemajuan budaya Indonesia.

Dengan menjadi agen perubahan, Gen Z dapat berperan penting dalam menjaga dan memperkuat budaya di Indonesia, khususnya di Aceh. Hal ini penting karena budaya daerah memiliki nilai dan warisan yang tidak tergantikan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari identitas dan sejarah suatu tempat.

Kampus ISBI Aceh yang berlokasi di Kota Jantho, ibu kota Kabupaten Aceh Besar, memiliki tanggung jawab yang besar. Terutama untuk memastikan generasi muda memahami pentingnya penyaringan budaya asing dan pelestarian budaya daerah untuk menjadi pemimpin dan perintis pelestarian budaya untuk masa depan.

Semoga Generasi Z menjadi pewaris tangguh yang bertanggung jawab menjaga dan melestarikan budaya daerah Aceh. Dengan adanya agen perubahan sebagai agen perubahan, kita percaya bahwa generasi muda bisa berperan penting dalam memastikan budaya Aceh tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Dengan upaya bersama, kita dapat pastikan bahwa warisan budaya kita tetap terjaga dan lestari selamanya.

 

Jln. Transmigrasi, Gampong Bukit Meusara, Kec. Kota Jantho, Kab. Aceh Besar, 23911,, Aceh, Indonesia

Rektorat ISBI Aceh
Email : [email protected]
Telepon : +62 811-6891-581 (Call Center)
Fax : 0651-92023

Isi survei performa situs web

© 2022 Institut Seni Budaya Indonesia Aceh – Webmaster All Rights Reserved – Privacy and Copyright