BANDA ACEH, isbiaceh.ac.id – Dosen ISBI Aceh mengadakan pelatihan tari di IPWL Yayasan Kayyis Ahsana Aceh, yang berfokus pada terapi bagi penderita gangguan jiwa, Kamis (26/9/2024).
Yayasan tersebut menampung sekitar 23 pasien, terdiri dari 11 pasien dengan riwayat penyalahgunaan narkoba dan 12 pasien lainnya yang mengalami depresi akibat berbagai faktor, seperti perundungan, tekanan hidup, dan masalah lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tari kreasi Aceh dapat membantu menurunkan skor depresi yang dialami para pasien.
Selama proses penelitian, dosen dari ISBI Aceh, Nadra Akbar Manalu, S.Pd., M.Sn dari Program Studi Seni Tari, bersama dengan INAS Ghina, S.S., M.Gen. App.Ling (adv) dari Program Studi Bahasa Aceh, memulai terapi dengan pendekatan emosional kepada para pasien.
Mereka melakukan latihan menari bersama dan melanjutkannya dengan wawancara. Penilaian skor depresi dilakukan dengan bantuan alat ukur yang didampingi oleh psikolog dan konselor.
Nadra Akbar menyatakan bahwa pengalaman ini sangat berarti, karena mereka dapat memberikan terapi melalui seni, khususnya tari.
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat yang lebih luas dalam meningkatkan kesehatan mental.
Hendi Maulana, konselor dari IPWL Yayasan Kayyis Ahsana Aceh, menambahkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para pasien.
Selain menyehatkan fisik melalui gerakan tari, para pasien juga merasa terhubung kembali dengan kebudayaan Aceh, merangsang daya ingat dan fokus mereka, serta mengekspresikan diri.
Di samping itu, mereka juga merasa dihargai, karena masih ada orang yang bersosialisasi dengan mereka meski stigma negatif sering melekat pada penderita gangguan jiwa.(ra)