ACEH BESAR, isbiaceh.ac.id– Muhammad Fadli Muslimin menerima bantuan Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah I untuk kategori perorangan pada (19/7/2024).
Ia mengajukan proposal bantuan untuk melaksanakan kegiatan Sayembara Penulisan Esai dalam rangka Peringatan 110 Tahun Ali Hasyimi di Aceh.
“Ini adalah kali pertama saya mengajukan hibah untuk pelaksanaan kegiatan yang dibuka oleh BPK Wilayah I. Awalnya saya sempat pesimis, tetapi dengan percaya diri saya kirimkan proposalnya. Saya yakin bahwa apresiasi terhadap kiprah Ali Hasyim dapat meyakinkan tim Juri Bantuan Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan BPK Wilayah I,” ujarnya, Senin (14/10/2024).
Sayembara penulisan esai ini terbuka untuk umum dengan tema “Kiprah Ali Hasyimi di Indonesia, khususnya di Aceh”.
Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 1 Agustus hingga 30 September 2024, dengan pengumuman nominasi melalui Instagram pada 3 Oktober 2024. Dari 11 penulis yang berpartisipasi, tiga naskah terbaik dan tiga naskah harapan terpilih. Seluruh naskah akan diterbitkan dalam Antologi Esai Ali Hasyimi.
Secara resmi, kegiatan ini berakhir pada 9 Oktober 2024. Para peserta diundang untuk menghadiri pengumuman nominasi dan penyerahan hadiah yang diselenggarakan di ISBI Aceh.
Acara pengumuman ini dirangkaikan dengan Seminar Nasional Sastra dan Budaya Aceh I yang diselenggarakan oleh Program Studi Kajian Sastra dan Budaya ISBI Aceh.
Pada pengumuman pemenang Sayembara Penulisan Esai Ali Hasyimi yang diadakan di Kota Jantho, turut hadir Piet Rusdi, S.Sos.,
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I, yang juga menjadi narasumber dalam Seminar Nasional tersebut. Pada akhir sesi, ia menyerahkan plakat juara kepada Abud Jabir, seorang guru di SMKN 1 Peureulak, sebagai salah satu pemenang.
Fasilitasi Bidang Kebudayaan ini dikelola oleh Ditjen Kebudayaan dan dilaksanakan oleh setiap Balai Pelestarian Kebudayaan, termasuk BPK Wilayah I Aceh. Kegiatan ini merupakan stimulus bagi perseorangan atau kelompok, bersifat non-fisik dan non-komersial.
