JANTHO,isbiaceh.ac.id – Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh melalui Unit Penunjang Akademik Ajang Gelar dan Dokumentasi menargetkan kolaborasi pertunjukan dengan 50 sanggar seni.
Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan di berbagai daerah di Aceh pada tahun 2025. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat jaringan seni budaya dan memberikan ruang lebih luas bagi para seniman lokal dalam menunjukkan bakat serta mendorong para seniman agar mendapat ruang belajar sarjana di perguruan tinggi.
Kepala UPA Ajang Gelar, Aris Munandar MAg mengungkapkan bahwa kolaborasi ini akan melibatkan berbagai bentuk kesenian, mulai dari tari, musik, hingga teater tradisional dan seni rupa. “Kami ingin ISBI Aceh menjadi pusat kreativitas yang dinamis dan inklusif, di mana para seniman dari berbagai latar belakang dapat bersinergi dan belajar bersama. Dengan menggandeng sanggar-sanggar lokal, kami berharap pertunjukan seni Aceh akan semakin hidup dan dikenal luas,” ujarnya.
Program kolaborasi ini juga dirancang untuk memperkenalkan seni dan budaya Aceh kepada generasi muda serta masyarakat umum, sehingga warisan budaya Aceh dapat terus dilestarikan. Selain itu, ISBI Aceh akan menyediakan fasilitas kampus, seperti ruang latihan dan panggung pertunjukan, untuk mendukung pelaksanaan kolaborasi ini.
Aris juga menyebutkan, program ini adalah langkah strategis untuk memajukan seni dan budaya Aceh. “Kolaborasi ini memberikan kesempatan juga bagi mahasiswa ISBI Aceh untuk berlatih dan berkreasi bersama para seniman lokal, sehingga dapat saling bertukar pengetahuan dan pengalaman,” katanya.
Dengan target kolaborasi ini, ISBI Aceh berharap dapat memberikan dampak positif dalam perkembangan seni budaya Aceh serta membangun jaringan yang kokoh di kalangan seniman dan pelaku seni. Melalui pertunjukan bersama, ISBI Aceh optimis dapat menghadirkan karya-karya yang menginspirasi dan mencerminkan kekayaan budaya Aceh, tutup Aris.