Skip to content
Home » Informasi » TARI SAMAN

TARI SAMAN

  • by

Fungsi Tari :
Tontonan/hiburan rakyat, media dakwah

Jumlah Penari : Kelompok
Ganjil 11 orang atau lebih

Lokasi
Kabupaten Gayo Lues

Tahun
Diperkirakan pada abad ke-14

Pencipta
Syekh Saman

Unsur Penyajian Tari

Penari : Ditarikan oleh penari laki-laki

Musik : Tidak menggunakan alat musik melainkan dengan lantunan syair yang dilantunkan oleh penari

Musik internal :

Dihasilkan oleh bunyi tubuh penari pada saat melakukan gerak


Kostum : Di kepala : bulang teleng, suntieng kepies.

Di badan : baju pokok/ baju kerawang, celana, kain sarung.

Di tangan : topeng gelang, sapu tangan



Properti :

Pentas : Arena
Biasa ditarikan di halaman atau ruang terbuka

Ket : –

Deskripsi Singkat Tari

Kesenian saman adalah kesenian tradisional yang tumbuh serta berkembang di daerah Aceh Tenggara. Alam gayo adalah suatu daerah yang terletak di pedalaman provinsi aceh dengan ibu kota Blangkejeren, saman di ciptakan dan di kembangkan oleh seorang tokoh islam yang bernama Syekh Saman. Di samping ianya seorang tokoh agama, juga sebagai tokoh seniman sehingga dengan berdasarkan nama pencipta ini pulalah tari ini di beri nama saman.

Maka jelaslah bagi kita bahwa saman adalah merupakan salah satu media, satu alat ampuh untuk menyampaikan pesan. Sebelum saman di sana tumbuh satu kesenian yang di beri nama Pok-Pok ane, artinya bertepuk tangan sambil menyanyi. Oleh syek saman Pok-pok ane di rubah dan di perindah dengan jalan menambah bermacam-macam variasi, di samping dengan tepukan tangan di tambah tepukan dada. Paha dengan tangan kanan dan kiri berganti-ganti sehingga lahirlah saman Umarah Sara, Saman menjik dan lain-lain.

            Di dalam syair saman banyak terdapat bahasa arab dan bahasa Aceh. Pada galibnya sebelum saman di mulai sebagai mukadimah terlebih dahulu seorang tua mewakili masyarakat setempat di mana saman di adakan, memberi sepatah kata (keke tar) yang di tujukan pada pemain dan penonton. Jadi keketar adalah pidato yang di ucapkan oleh seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat. Isinya antara lain memberi nasehat kepada peserta saman dan pengunjung.

Unsur penyajian ;

            Dengan lagu dan syair yang di ungkapkan secara bersama dan kontinyu, maka saman di mainkan khusus bagi pria atau orang muda dengan kostum khusus baju adat. Penyajian saman biasanyanya di pentaskan dengan cara bertanding terdiri atas beberapa kelompok : kelompok tamu dan kelompok sepangkalan.

            Kelompok sepihak harus harus mampu mengikuti gerak dan lagu ataupun tari maupun syair yang di sajikan oleh pihak lawan, demikian secara bergantian. Kepada kelompok yang lebih banyak menguasai/ meniru lawan, di sebut menang dalam pertandingan.

Kostum saman tradisional antara lain ;

1. dikepala        ; bulang teleng.

                         ; suntieng kepies

2. dibadan         ; baju pokok/ baju kerrawang

                         ; celana

                         ; kain sarung.

3. ditangan        ; topeng gelang

                         ; sapu tangan

Saman biasanya dilakukan di dalam rumah adat atau di lapangan dan ditampilkan pada hari-hari besar, upacara perkawinan, hari raya dan lain-lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jln. Transmigrasi, Gampong Bukit Meusara, Kec. Kota Jantho, Kab. Aceh Besar, 23911,, Aceh, Indonesia

Rektorat ISBI Aceh
Email : [email protected]
Telepon : +62 811-6891-581 (Call Center)
Fax : 0651-92023

Isi survei performa situs web

© 2022 Institut Seni Budaya Indonesia Aceh – Webmaster All Rights Reserved – Privacy and Copyright