Skip to content
Home » Informasi » TARI MUNALO

TARI MUNALO

  • by

Fungsi Tari :
Tontonan/hiburan rakyat dan Bagian dari upacara adat pernikahan

Jumlah Penari : Kelompok
Jumlah penari minimal 3 orang (2 penari perempuan dan  1 penari laki-laki)

Lokasi
Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah

Tahun
1986

Pencipta
Anonim

Unsur Penyajian Tari

Penari : Ditarikan oleh penari Laki-laki dan penari perempuan

Musik : 1 orang penyayi dan 4 orang pemusik. Alat musik Canang, Teganing Gong, Rebana, dll

Kostum : Pakaian adat suku gayo, menggunakan kain kerrawang gayo

Properti : Kain kerrawang gayo

Pentas : Arena
Biasa ditarikan di halaman atau ruang terbuka

Ket : –

Deskripsi Singkat Tari

Pada mulanya tarian ini diciptakan dan dipersembahkan dalam upacara perkawinan untuk menyambut kedatangan mempelai yang baru dinikahkan di suatu tempat, lalu diiringkan (dituntun) untuk dipersandingkan pada pelaminan yang telah disediakan. Sebelum pengantin/mempelai serta rombongan pengantin tersebut tiba di tempat itu (dihalaman) mereka disambut dengan tarian ini,yang dalam bahasa Gayo disebut “Munalo”. Pesan yang tersirat dalam persembahan tari Munalo ini adalah, semoga para tamu atau rombongan yang datang, diberkahi yang maha kuasa, terhindar dari bahaya, membawa kesan mendalam, dalam arti persaudaraan, kekal, abadi serta indah.

Munalo artinya menyambut, menyongsong, kedatangan tamu baik dalam suatu upacara khusus, umum atau kelompok tertentu seperti menyambut mempelai dalam suatu tata krama perkawinan tamu negara dan lain-lain, yang sengaja datang ke Gayo Kabupaten Aceh Tengah. Tari ini dipersembahkan sebagai ungkapan rasa hormat, suka cita, keramah tamahan yang mengandung perasaan tulus serta mendalam, karena kedatangan pihak tertentu untuk menghubungkan tali persaudaraan, saling mengenal dan isi mengisi pengalaman/pengetahuan.

Pada mulanya tarian ini diciptakan dan dipersembahkan dalam upacara perkawinan untuk menyambut kedatangan mempelai yang baru dinikahkan di suatu tempat, lalu diiringkan (dituntun) untuk dipersandingkan pada pelaminan yang telah disediakan. Sebelum pengantin/mempelai serta rombongan pengantin tersebut tiba di tempat itu (dihalaman) mereka disambut dengan tarian ini,yang dalam bahasa Gayo disebut “Munalo”. Pesan yang tersirat dalam persembahan tari Munalo ini adalah, semoga para tamu atau rombongan yang datang, diberkahi yang maha kuasa, terhindar dari bahaya, membawa kesan mendalam, dalam arti persaudaraan, kekal, abadi serta indah.

Gerak tari “Munalo” ini berakar dari tari tradisi yang ada dikalangan masyarakat suku bangsa Gayo, seperti gerak tari Guel, Didong, yang diperkaya dengan kebiasaan tata krama kehidupan sehari-hari, lingkungan alam, perilaku, adab yang berlaku atau yang pernah ada serta dialami turun temurun masyarakat negeri ini. Juga dapat dilihat cuplikan perilaku marga satwa yang hidup di belantara, gajah, elang dan awan berarak. Hal-hal yang ada dan telah berkembang tersebut, ditata kedalam gerak tarian ini, hingga lahir sempurna serta diberi nama tari “Munalo”.

Lagu dan syair (puisi) tarian ini ditutur-rangkai dalam bahasa sastra Gayo, khas berciri lagu daerah, berkembang luas dikalangan masyarakat negeri ini secara turun temurun. Lagu dan puisi tarian ini bercerita tentang suka cita persaudaraan, cinta damai dan mengharap keridhaan Illahi, adab sopan santun, menjunjung tinggi harkat, martabat kemanusiaan, melahirkan kesan indah dan mendalam serta mendambakan kenangan yang baik dan dirindui. Lagu (tembang) tarian ini mengiringi gerak yang padu, yang telah ditata berdasarkan lukisan kebiasaan yang berlaku dalam sebuah tata krama menyambut tamu dikalangan masyarakat Gayo dengan segala aspeknya. Irama yang dituangkan kedalam lagu tarian ini, disesuaikan dengan tatanan gerak, suasana, serta kejiwaan, dimana upacara itu sedang berlaku. Musik pengiring tarian ini alat musik tradisional  dan modern seperti :Teganing, Perangkat Canang, Guitar, dan lain-lain. Pendukung tari terdiri dari 1 (satu) orang pria ;8 (delapan) orang penari wanita, 1 (satu) orang penyayi/ biduan, 5 (lima) orang pemusik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jln. Transmigrasi, Gampong Bukit Meusara, Kec. Kota Jantho, Kab. Aceh Besar, 23911,, Aceh, Indonesia

Rektorat ISBI Aceh
Email : [email protected]
Telepon : +62 811-6891-581 (Call Center)
Fax : 0651-92023

Isi survei performa situs web

© 2022 Institut Seni Budaya Indonesia Aceh – Webmaster All Rights Reserved – Privacy and Copyright