Skip to content
Home » Informasi » TARI LIKOK PULO

TARI LIKOK PULO

  • by

Fungsi Tari : Tontonan/hiburan rakyat

Jumlah Penari : Kelompok
Genap (12orang atau lebih)

Lokasi
Pulau Beras Selatan, Kampung Ulee Raya Kemukinan Pulau Beras Selatan, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar

Tahun
Perkirakan pada tahun 1849

Pencipta
Syekh Ahmad Badhrun

Unsur Penyajian Tari
Penari : Ditarikan oleh penari Laki-laki.Syekh (posisi ditengah), Apit/pengapit (sebelah kiri dan kanan Syekh)
Musik : Internal : Lantunan syair oleh penari dan permainan bruk likok atau boh likok (properti tari)
Eksternal : Syair yang dilantunkan oleh pemusik dan tabuhan rapa’i. Jumlah pemusik 2 orang


Kostum : Kostum yang di gunakan ialah baju kaos putih panjang lengan panjang yang tipis, celana warna putih, kain samping bermotif aceh, tengkulok aceh dan kain pengikat pinggang
Properti : Bruk likok atau boh likok (sepotong kayu yang berlobang di tengah-tengahnya seperti gulungan tali pancing  yang panjangnya diperkirakan 5-10 cm, diameter  4 cm
Pentas : Biasa ditarikan di atas pasir di tepi pantai

Ket : –

Deskripsi Singkat Tari

Tari ini terdapat di desa Ulee Paya, Mukim Pulau Beras Selatan, Kecamatan Pekan Bada, Kabupaten Aceh Besar, dan berasal dari suku bangsa Aceh. Arti kata likok ialah gerak tari, sedang Pulo Aceh berarti Pulau Aceh. Dengan demikian dapat diartikan “tari yang berasal dari Pulau Aceh”, yakni sebuah pulau kecil yang terletak di ujung sebelah Utara pulau Sumatera yang dinamakan juga pulau Breuh atau pulau Beras. Tari ini menurut jenisnya digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, yang pada lazimnya diadakan sesudah waktu menanam padi, sesudah panen dan upacara lainnya yang bersifat keamaian.

Dari hasil penelitian dapat dipastikan bahwa tari ini sudah ada jauh sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan semasa Pemerintahan Belanda, tari ini sering dipagelarkan di beberapa tempat di Kabupaten Aceh Besar. Semenjak tahun enam puluhan tari ini tidak pernah dipagelarkan lagi. Barulah pada tahun 1977 dan 1978, tari ini digalakkan kembali dengan menampilkannya dalam beberapa upacara keramaian. Siapa yang mencipta tarian ini, tidak diketahui, tetapi beberapa sumber mengatakan bahwa tari ini dibawa oleh Syekh Ahmad Badhrun. Tata rakit (komposisi) dan tata gerak tari likok Pulo Aceh ini diatur sebagai berikut :

  • Tari ini dimainkan dalam posisi duduk bersimpuh, berbanjar bahu – membahu.
  • Seorang penari seniaceh yang disebut syekh berada di tengahtengah penari yang lain.
  • Dua orang penabuh repai (pemasik) berada di belakang atau sisi kiri/kanan penari. Sedang gerak tari, hanyalah dengan memfungsikan anggota tubuh bahagian atas; badan, tangan dan kepala.

Gerakan tari pada perinsipnya ialah : Gerak olah tubuh, ketrampilan, keseragaman/keserantakan dengan memfungsikan tangan sama-sama ke depan ke samping kiri/kanan ke atas, dan melingkar dari depan ke belakang, dalam tempo lambat sampai cepat.

Tiap ragam tari dimulai dengan lambat, dan pada akhir tiap ragam terjadi klimak dalam tempo cepat, dan pada saat itu pula gerak tari secara serentak dihentikan. Selain memperlihatkan kelincahan gerak, terdapat pula ragam gerak tari yang dinamai lhok talo (membuat tali) yakni dengan membelit tangan dari seseorang ke seorang, sehingga tangan penari terlihat seperti tali tali yang dipental (diputar). Tari ini biasanya dipertandingkan antara 2 (dua) group. Kedua group tersebut sekali tampil dengan cara berhadap-hadapan. Dalam pertandingan ini, group yang satu, menirukan gerak tari group yang lain. Kalah menang, ditentukan oleh kemampuan group-group yang bertanding meniru gerak tari yang dilakukan oleh group lawan.

Tari ini dimainkan oleh laki-laki saja. Tiap group tari didukung oleh 12 orang penari, dan 2 orang penabuh repai, sebagai pemusik. Musik pengiring terdiri dari 2(dua) buah repai yang ditabuh oleh 2 orang penabuh, selain itu terdapat pula nyanyian (radat) yang dikumandangkan oleh penari-penari, dipimpin oleh syekh. Tari ini biasanya diadakan di atas tanah, (lapangan terbuka) beralaskan tikar, dan para penonton duduk/berdiri disekitamya. Dapat juga diadakan di atas pentas dengan di alas sesuatu alas yang lembut umpamanya spoon.

Pakaian penari terdiri dari : Baju kaos oblong, panjang tangan warna putih, celana panjang warna hitam, kain sarung (kain sesamping di pinggang), tengkuluk

Alat peraga lainnya ialah ; boh likok atau buah likok, yakni sepotong kayu sepanjang 10 cm, diameter 4 cm, berbentuk klos/gelendong tali pancing. Boh likok ini, juga berfungsi sebagai musik yakni pengatur tempo (ritmis) yang dihentak oleh penari antara satu dengan lainnya secara serentak, dalam berbagai cara, dan tingkah, yang sekaligus mendukung keindahan gerak tari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jln. Transmigrasi, Gampong Bukit Meusara, Kec. Kota Jantho, Kab. Aceh Besar, 23911,, Aceh, Indonesia

Rektorat ISBI Aceh
Email : [email protected]
Telepon : +62 811-6891-581 (Call Center)
Fax : 0651-92023

Isi survei performa situs web

© 2022 Institut Seni Budaya Indonesia Aceh – Webmaster All Rights Reserved – Privacy and Copyright